
Kesenjangan dan tidak meratanya pembangunan berbagai bidang antara masyarakat Iliran dan Uluan Palembang menyebabkan adanya ketimpangan dalam diantara kedua dikatomi masyarakat Palembang tersebut. Oleh karena itu, rakyat Palembang meminta agar dibangun jembatan Sungai Musi, agar dapat menghubungkan antara Ilir dan Ulu. Permintaan tersebut disuarakan untuk pertama kalinya pada tahun 1961 kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur Sumatera Selatan dan disampaikan kepada Bung Karno. Tahun 1962 tepat di tanggal 10 April Soekarno meresmikan peletakan pancang tiang Jembatan Musi untuk yang pertama kalinya. Ampera dibangun oleh tenaga ahli yang berasal dari Jepang atas prakarsa Presiden Soekarno. Dana pembangunan jembatan pun diambil dari hasil perampasan saat perang Jepang senilai 2,5 Milyar Yen.

Pada bagian tengah dari jembatan dapat terangkat karena adanya bandul seberat 500 ton di kedua sisinya dab mampu bertahan hingga sepuluh tahun dihitung dari sejak dibangunnya jembatan Ampera. Akhirnya setelah adanya Jembatan Ampera, wilayah Seberang Ulu mulai terbuka dari isolasi. Jembatan Ampera resmi digunakan pada tahun 1965 yang diresmikan oleh Letnan Jendral Achmad Yani pada 30 September tahun 1965. Jembatan kemudian diberi nama Jembatan Bung Karno. Namun, setelah adanya masalah politik pada tahun 1966, nama jembatan berubah menjadi Anpera atau dikenal dengan sebutan Proyek Musi oleh masyarakat Kota Palembang.

Tahun 1970, Jembatan Ampera akhirnya mulai ramai dengan arus lalu lintas masyarakat Palembang yang memang tengah melakukan berbagai kegiatan perekonomian. Pada bagian tengah Jembatan Ampera sudah tidak lagi dapat terangkat. Hal ini dikarenakan pengangkatan dan penurunan yang menghabiskan waktu sekitar 30 menit lamanya dinilai mengganggu arus lalu lintas disekitar hulu dan juga hilir. Dengan demikian, maka bagian tengah tersebut tidak lagi diangkat. Tahun 1981 Jembatan Ampera karena sering Tahun 1990, kedua bandul yang diletakkan di masing-masing sisi jembatan ampera terpaksa diturunkan. Mengingat usia jembatan yang semakin tua, dikhawatirkan bandul tersebut akan jatuh di saat orang lain melintas. Tahun 1990, Tahun 1981 Ampera Juga mulai dikenal dan terkenal dikarenakan menghindari kerusakan.







Referensi Tulisan: Ensiklopedia Sejarah Kota Palembang.