
Ngobeng merupakan tata cara menghidangkan makanan menurut adat Palembang yang telah dilaksanakan sejak Kesultanan Palembang Darussalam dan berkembang di kehidupan masyarakat Palembang. Ngobeng biasanya dilaksanakan ketika ada acara-acara besar, seperti pernikahan, sedekah, dan sebagainya. Ngobeng disebut juga dengan makan siang. Sebab, menu-menu makan Ngobeng merupakan makanan berat.
Menu-menu hidangan makanan yang dihidangkan saat ngobeng, yakni: Nasi minyak, Malbi, Karee, Opor, Sambel Goreng, Pentul Daging, Acar, Sambal Nanas, dan buah nanas. Minuman yang dihidangkan adalah Es Teh Campa. Sedangkan, perlengkapan yang diperlukan yaitu: Sepera segi empat sebanyak empat buah, dulang kayu empat buah, centong delapan buah, cerek kuningan empat buah, gelas belimbing tiga puluh dua buah, panjang makan tiga puluh dua buah, piring iwak empat puluh buah, piring sambel tiga puluh dua buah, piring buah tiga puluh dua buah, dan sendok delapan puluh buah.

Menu-menu makanan yang dinikmati ketika makan dengan cara ngobeng dimasak secara bergotong royong. Tata cara melaksanakan ngobeng ialah duduk melingkar sebanyak delapan orang. Makanan juga disusun melingkar berjumlah delapan buah mengikuti jumlah orang yang akan menyantap hidangan, yakni delapan orang. Lazimnya, ketika ada acara, yang bertugas untuk menghidangkan makanan ialah anak-anak muda (muda-mudi).

Kemudian, Ngobeng mengandung nilai-nilai yang patut untuk di contoh, yakni (1) nilai gotong-royong karena dilakukan secara bersama-sama mulai dari memasak hingga menyantap hidangan, (2) menjalin silaturahmi, karena ketika memasak dan menyantap makanan saling berinteraksi satu sama lain, (3) tidak membuang makanan, karena makanan yang dihidangkan telah disiapkan sesuai dengan jumlah orang yang akan menikmati makanan.
Daftar Pustaka
Ali Hanafiah. 2020. Adat pernikahan Palembang. Hasil wawancara pribadi: Juli 2020, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.
Dirajo, Raden Muhammad Husin. 1982. Perkawinan Menurut Hukum Adat Palembang. Palembang: Pemangku Adat Rumpun Pangeran ratu Purbayo.
Susanti, Helen., Mita, A., & Rahman, C. A. (2020, May). Ngobeng Dan Kambangan: Warisan Budaya Yang Mulai Tergerus Arus Globalisasi. In Seminar Nasional Sejarah(Vol. 2, No. 1). Team Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.2015. Buku Kuliner Masakan Palembang. Palembang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palembang.