
Pempek adalah salah satu makanan khas Sumatera Selatan khususnya daerah Kota Palembang. Berdasarkan arti filosofinya pempek memiliki arti tersendiri dimana pempek diartikan sebagai makanan yang bisa bergaul dengan apa saja dan bisa menyesuaikan diri sehingga pempek diartikan sebagai makanan yang ramah. Pempek dahulunya disajikan saat jam 2 atau 3 sore, namun saat ini pempek bisa dimakan kapan saja bisa sore, pagi atau malam. Pempek pada tahun 2014 telah memiliki berbagai macam varian seperti pempek lenjer, pempek telur kecil, pempek lenggang, pempek kapal selam, pempek kulit, pempek adaan, pempek gandum, pempek pistel dan sebagainya. Pempek sendiri tidak hanya dikenal didaerah Sumatera Selatan saja namun sudah dikenal diberbagai belahan dunia seperti Belanda, Jepang, Cina bahkan daerah-daerah Eropa lainnya. Kuliner pempek merupakan salah satu makanan utama yang selalu disajikan oleh masyarakat saat ingin mengadakan acara keluarga ataupun acara besar lainnya.

Pempek dari dulu hingga saat ini sudah menjadi identitas atau penanda yang membedakan Kota Palembang dengan daerah lain, karena pada hakikatnya suatu identitas daerah juga dibentuk melalui budaya makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat yang berada didaerah tersebut, sehingga dapat menegaskan identitas yang dimiliki. Kuliner pempek ini adalah salah satu karya cipta yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan Palembang saat itu yang sangat kreatif, dimana pada saat itu hasil nelayan masyarakat di Palembang sangat berlimpah dikarenakan takut ikan hasil nelayan tersebut busuk maka perempuan-perempuan Palembang berinisiatif untuk menjadikan ikan-ikan tersebut menjadi berbagai makanan.

Membahas mengenai kapan pempek pertama kali muncul, hal ini banyak spekulasi yang muncul. Namun, untuk informasi pertama kali yang didapatkan bahwasanya pempek pertama kali muncul sejak zaman Sriwijaya yang dibuktikan pada tulisan di prasasti Talang tuo. Pada prasasti talang tuo tersebut menyebutkan bahwa pada masa itu masyarakat sudah mengenai makanan yang terbuat dari bahan sagu dan ikan yang dicampur, selain itu pula prasasti talang tuo ini saat ditemukan dilokasi yang terdapat tumbuhan pohon sagu diantara tumbuhan pohon paleman dan bambu.

Namun, semakin berjalannya waktu pempek ini sendiri banyak dipopulerkan oleh orang-orang asing yang datang ke Palembang terutama orang-orang Cina. Pada tahun 1450-an ada seorang pedagang cina yang menjual kelesan atau makanan yang terbuat dari sagu dan ikan yang ditekan-tekan yang dikenal saat ini dengan pempek. Sebutan pempek sendiri berasal dari penjual dari Cina yang bernama apek dan saat masyarakat ingin membeli kelesan (pempek saat itu) mereka memanggil penjual tersebut dengan sebutan pek-apek, mulai saat itulah penyebutan makanan kelesan dikenal dengan pempek hingga saat ini.




Sumber:
Bayu, Sumarni Anita. 2014. Pempek Palembang. Yogyakarta: Leutikaprio.
Berita Liputan 6 https://www.liputan6.com/regional/read/3137962/menjaga-tradisi-produksi-kemplang-palembang-secara-tradisional
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang. 2014. Buku Kuliner Masakan Palembang. Palembang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.
Efrianto., Zusneli Zubir., & Maryetti. 2014. Inventeresasi Perlindungan Karya Budaya Pempek Palembang. Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang.
Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia (SUMATERA) 2004
https://www.inibaru.id/kulinary/segarnya-es-kacang-merah-khas-palembang-penawar-dahaga-yang-nikmat-dan-sehat
https://www.wikiwand.com/id/Hidangan_Palembang
https://Palembang-tribunnews com.cdn.ampproject.og/v/s/palembang.tribunnews.com.amp/212/01/10/hmm…nikmatnya-getuk-plu-lupis-dari-keta-Thailand
https://deddyhuang.com.cdn.amproject.org/v/s/deddyhuang.com/2011/05/13/Segarkan-dahaga-dengan-es-kembang-tahu
http://budaya-indonesia.org/Engkak-Medok
https://ur-ban.id/dadar-jiwo-gulungan-kuning-khas-Sumsel
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi dan Kepercayaan. 2004. Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera)
Putri, H. L., & Syarif, W. (2019). Inventarisasi Jenis dan Resep Kue Tradisional Di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(2), 124-137
Ratawati, Latifah Dra. 1993. Makanan:Wujus Variasi dan Fungsinya Seta Cara Penyajianya Pada Orang Palembang. Jakarta:Dpdikbud, Proyek P3NB.
Rahayu, Etik., Essa Meratini & Yunia Astrini. 2015. Portal Informasi Kuliner Khas Palembang Menggunakan Metode Web Engineering. Skripsi. Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Palcomtech Palembang
Syarifuddin., Alian., & Yunani. 2020. Ensiklopedia Seni, Budaya, Pariwisata Kota Palembang
Terttiaavini., Luis Marnisah., Yosef Yulius., & Tedy Setiawan Saputra. 2019. Pengembangan Kewirausahaan “Kemplang Tunu” Sebagai Produk Cemilan Khas Kota Palembang. Jurnal Abdiman Mandiri. Vol. 3(1). Hal. 63-72.
(buku) Direktori Kuliner Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Oleh Irwan P. Ratu Bangsawan
Jurnal Kapita Selekta Geografi, Inventariasi Jenis dan Resep Kue Tradisional di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
KULINER AMPERA 15 Menu & Resep Masakan Andalan Dari Palembang Oleh Muhammad Alief Ibadurrahman.
Prosiding Seminar Nasional II Hasil Litbangyasa Industri 2019. Branding Produk Gulo Puan dan Produk Inovasi Gulo Puan (Puan Candy) Sebagai Makanan Khas Palembang dari Ogan Komering Ilir (OKI).
Makanan Tradisional Indonesia Seri 2: Makanan Tradisional yang Populer, Oleh Umar Santoso, Murdijati Gardjito, Eni Harmayani.
Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Palembang, Oleh Miftah Sanaji
Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera),Oleh Harun Nur Rasyid, Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Makanan: Wujud Variasi dan Fungsinya Serta cara Penyajiannya Pada Orang, Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
(buku) Peta 100 Tempat Makan Legendaris, PT Gramedia Pustaka Utama.
100 Tempat Makan Paling Diincar: Nikmati Rasanya, Rasakan Untungnya, Redaksi Transmedia.
Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Palembang, Oleh Miftah Sanaji
Narasumber :
Anton dari BPNB SUMBAR
Aufasa Rizal BPNB SUMBAR
Yudhy Syarofie