
Proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno adalah tokoh sekaligus pahlawan nasional Indonesia. Perjuangannya menggapai kemerdekaan bangsa ini membuatnya kerap diasingkan oleh Belanda ke berbagai daerah. Salah satu tempat yang disinggahi Soekarno selama dibuang ke pengasingan adalah Palembang. Palembang bukanlah tempat pengasingan Soekarno, namun kota ini adalah tempat tokoh proklamasi ini singgah saat melarikan diri dari Bengkulu menuju ke Jakarta. Pelarian bung Karno ini dibantu oleh seorang tokoh Palembang yang bernama HM Azharie.

HM Azharie adalah seorang saudagar kopi yang kerap bepergian ke daerah hulu Musi untuk mengumpulkan kopi, salah satunya adalah Kepahiang, provinsi Bengkulu. Di sinilah HM Azharie akhirnya berkenalan dengan Soekarno dan kemudian berteman akrab. HM Azharie adalah sosok yang bertanggung jawab dalam usaha penting mengeluarkan Soekarno dari Bengkulu dan mengantarnya ke Jakarta.
Upaya penyelundupan Soekarno itu dilakukan HM Azharie pada tahun 1942. Dia membawa Soekarno ke Palembang, konon Soekarno disembunyikan dari Belanda di dalam kapal pembawa kopi dari Ulu Musi. Tiba di Palembang, Soekarno menginap di rumah HM Azharie di daerah kampung 2 Ulu.

Dinihari Bung Karno tiba di kampung Perigi laut 2 ulu -Palembang. Di rumah Limas yang luas dan tergolong mewah pada zamannya tempat Bung Karno beristirahat. Menjelang tengah hari, hampir semua warga kampung mengetahui keberadaanya. Berduyun-duyun masyarakat datang, ingin bertemu dengan sosok yang tak kenal lelah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Situasi mulai berbahaya, untuk alasan keamanan HM Azharie harus memindahkan Bung Karno.
Yang dianggap aman adalah rumah kerabat, yang berjarak sekitar 200 m dari kediamannya. Sekitar tiga hari, Bung karno bermalam di kampung Perigi laut. Dengan kapal Phinisi Bung Karno diantar kembali ke Jakarta. Mengingat Soekarno hanya numpang bermalam, tak ada barang-barang pribadi Sang Proklamator yang tersimpan di rumah itu.

Penduduk Perigi laut, sangat menghargai Soekarno dan bangga pemimpin besar pernah singgah di kampung mereka. Pedestarian yang sejak berdirinya kampung itu bernama Tanggo Perigi sejak kedatangan Soekarno pada tahun 1942 berganti nama menjadi Tangga Raja-Tanggo Rajo. Ungkapan penghormatan, peran Soekarno dianggap setara Raja bagi masyarakat Palembang. Sekarang lokasi ini, resminya bernama Jl. Faqih Usman Lr. Tangga Raja Rt 13/03 2 Ulu Laut- Palembang.
Sumber: https://www.kompasiana.com/